Seorang Putri Cari Laki-Laki

DI suatu kerajaan, tinggal seorang putri raja yang cantik. Namun sang putri raja itu kesepian karena baru sebulan ditinggal mati sang pangeran. Akhirnya, sang putri meminta kepada ayahnya untuk mencarikan pasangan.

Pastinya sang putri tidak sembarangan dalam memilih calon. Ada empat syarat untuk bisa mendapatkan sang putri: tidak boleh mata keranjang, tidak boleh ringan tangan, tidak boleh lari dari tanggungjawab, dan harus bisa memuaskan sang putri di atas ranjang.

Akhirnya, sang raja membuat sayembara. Dan dalam waktu singkat ratusan orang berbondong-bondong mendatangi sang putri. Namun belum ada yang bisa sanggup dengan empat syarat tadi.

Semingggu berlalu, belum ada seorangpun yang bisa. Dan semakin sepi yang berdatangan untuk sayembara itu.

Pagi pagi buta, terdengar suara orang mengetuk pintu. Kebetulan sang puti yang membukakan pintu itu.

Sang putri lalu terdiam, dia melihat seorang bapak setengah tua yang duduk di kursi roda. Bapak tua itu berkaki buntung, tangan buntung, dan matanya buta.

Sejenak sang putri terdiam memikirkan ada yang aneh. "Kok, bisa Bapak ini mengetuk pintu?" pikirnya.

Tidak lama si bapak itu bicara, "Selamat pagi, Putri."

"Pagi juga, Pak. Ada apa Bapak datang kemari?" tanyanya.

"Saya dating untuk mengikuti sayembara dari sang putri," jawab bapak itu

"Tidak salah, Pak?" sang putri keheranan.

"Tidak. Saya serius," jawabnya.

"OK. Kalau begitu Bapak sudah tau, apa saja syarat-syarat dari saya?"

"Tentu, Putri. Syarat pertama tidak boleh mata keranjang, bagaimana saya mau lirik sana-sini sedangkan mata saya buta. Syarat kedua tidak boleh ringan tangan, bagaimana bisa saya memukul putri sedangkan tangan saja saya tidak punya. Dan syarat ketiga tidak boleh lari dari tanggungjawab, Putri lihat sendiri saya sudah tidak punya kaki jadi saya tidak bakal meninggalkan sang putri."

Putri tampak cemas sambil berkata, "OK. Tiga syarat tadi saya terima, tapi bagaimana bisa Bapak dengan syarat saya yang keempat: yang bisa memuaskan saya di atas ranjang?"

Sambil tersenyum bapak tua itu berkata, "Apa saya harus bilang tadi saya ketuk pintu pakai apa?" [L1]

0 komentar:

Posting Komentar